Sejarah Blitzkrieg : Strategi Perang Terbaik dari Jerman

Strategi paling efektif dalam perang dunia 2

 

Perang Dunia 2, ambisi Hitler untuk menguasai dunia. Perang ini menyeret dunia ke dalam konflik paling berdarah dalam sejarah. Terlepas dari fakta tersebut, dalam Perang Dunia 2 ternyata juga  ditemukan beragam penemuan senjata dan strategi yang menakjubkan. Salah satunya adalah Blitzkrieg.

Blitzkrieg’ dalam bahasa Jerman berarti ‘Serangan Kilat’. Adapun menurut www.history.com ‘Blitzkrieg’ adalah metode peperangan offensif yang bertujuan untuk memberikan serangan cepat dan terfokus terhadap musuh dengan menggunakan pasukan yang mobile dan dapat bermanuver.Strategi ampuh inilah yang membuat Jerman bisa menaklukkan Polandia (1939) dan Perancis (1939)  pada awal Perang Dunia 2. Bahkan Blitzkrieg masih sangat relevan untuk digunakan di era modern, misalnya ketika operasi 'Iraqi Freedom' yang dilaksanakan pada tahun 2003.

Berikut ini fakta sejarah tentang Blitzkrieg :

1. Penemu blitzkrieg

Gambar : https://en.wikipedia.org/wiki/Blitzkrieg

Strategi blitzkrieg ditemukan oleh salah satu jenderal kavaleri Jerman, yaitu Heinz Guderian. Guderian adalah salah seorang yang percaya bahwa teknologi dapat membawa Jerman bangkit semenjak kalah di Perang Dunia 1.

Ia bahkan memerintahkan agar setiap tank milik Jerman dilengkapi dengan alat komunikasi radio. Hal ini terbukti efektif. Ketika awal Perang Dunia 2, hanya pasukan Jerman yang memiliki radio di setiap tank mereka, hal ini menjadikan koordinasi antar pasukan Jerman jauh lebih baik ketimbang pasukan Sekutu.

Guderian menyadari betapa pentingnya koordinasi setiap elemen pasukan seperti infantri, artileri, angkatan udara, dan khususnya panzer - panzer Jerman dalam menciptakan serangan yang teratur, bertujuan untuk meraih kemenangan dalam pertempuran. Semua unsur - unsur tadi dipadukan dengan elemen kejutan yang semakin menambah kekuatan dari strategi 'blitzkrieg'.


2. Tahapan strategi blitzkrieg


Strategi Blitzkrieg diawali dengan serangan untuk menembus garis pertahanan musuh, yang umumnya dimulai dengan serangan artileri dan udara, tujuannya untuk menghancurkan tempat strategis musuh dan sekaligus memberi jalan terhadap pasukan infantri yang akan menyerang titik titik penting sehingga musuh kebingungan dalam menentukan strategi bertahan. 

Pasukan Jerman memusatkan divisi panzer (tank) untuk menembus garis pertahanan utama musuh. Panzer - panzer Jerman juga sekaligus menusuk jauh ke dalam wilayah musuh. Sementara itu unit - unit kendaraan lapis baja lainnya mengejar musuh mundur sebelum mereka mencoba untuk membuat posisi pertahanan.

Adapun infantri dan unit - unit lainnya mencoba mengepung musuh dari samping. Kendaraan lapis baja masuk lebih jauh ke wilayah musuh agar pengepungan semakin ketat. Kemudian pasukan utama telah sempurna mengepung musuh, dan siap untuk menghancurkan musuh (Vernichtungsschlacht).

3. Operasi militer

Taktik offensif ini sangat sering diterapkan dalam berbagai pertempuran di dunia, khususnya dalam Perang Dunia 2. Diantaranya ketika Perang Sipil Spanyol (1936), Invasi Jerman ke Polandia (1939), peperangan di Front Timur (1941-1944), serta di Front Barat (1944-1945).

4. Kelemahan blitzkrieg

Meski sukses dalam penyerangan terhadap Polandia dan Perancis pada awal Perang Dunia 2, strategi blitzkrieg ternyata memiliki sejumlah kelemahan, khususnya pada sektor logistik. Kebutuhan pasukan Jerman akan unit pasukan yang mobile (panzer, tank, dan kendaraan bermotor lainnya) terus saja menghabiskan persediaan bahan bakar milik Jerman.

Hal ini semakin diperparah oleh superioritas pasukan sekutu di udara, menjadikan berbagai kendaraan Jerman menjadi target yang sangat rentan dalam pertempuran.

Apalagi jika kondisi medan dan cuaca tidak mendukung, membuat blitzkrieg semakin susah untuk dilaksanakan.

5. Referensi yang bisa kamu kunjungi :

https://www.history.com

https://en.wikipedia.org/wiki/Blitzkrieg

https://id.wikipedia.org/wiki/Blitzkrieg


Saksikan juga video di bawah ini :


Komentar

  1. Mohon berikan saran dan share juga artikelnya ya. Nantikan artikel terbaru dari Historiyyah.blogspot.com

    BalasHapus

Posting Komentar